Putaran ekonomi dari masa ke masa demikian pula perkembangan ekonomi pada suatu wilayah dari periode waktu ke periode waktu berikutnya selalu berpacu dengan waktu dengan target pertumbuhan pada masing-masing region. Kegiatan ekonomi sangat erat hubungannya dengan bisnis, karena bisnis yang dilakukan melalui bisnis offline maupun bisnis online yang menjadi penggerak utama perputaran perekonomian pada suatu wilayah.
Globalisasi yang semakin memacu kegiatan di segala bidang kehidupan, turut serta mempengaruhi perputaran ekonomi dunia mapun ekonomi regional pada suatu Negara masing-masing. Perputaran modal yang demikian cepat karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta informasi khususnya telekomunikasi, semakin mempercepat laju perputaran uang baik di dunia bisnis maupun non bisnis. Arah perputaran uang menuju suatu tempat di dunia yang sangat cepat semakin sulit diikuti dan dikontrol oleh regulasi-regulasi ekonomi yang masih condong pada kemajuan ekonomi suatu bangsa tertentu. Aliran modal besar yang kadang-kadang macet pada suatu perusahaan besar di region tertentu menjadikan perputaran ekonomi mandeg dan juga menghambat laju ekonomi pada region-region yang lain. Situasi seperti ini menjadikan krisis ekonomi dan krisis keuangan pada suatu region tertentu, dan ironisnya mempengaruhi timbulnya krisis yang mengglobal pada suatu region yang lebih luas lagi.
Sepertinya komposisi dan proporsi besarnya modal yang mengalir dalam suatu region tertentu melalui kegiatan bisnis maupun di luar bisnis menjadi sulit dikontrol secara menyeluruh dalam era globalisasi. Demikian pula keberadaan modal yang besar menjadi sulit dideteksi entah berada di mana pada suatu region di dunia ini. Kemungkinan system-sistem ekonomi yang tercipta di masa depan akan bisa mendukung serta mengontrol situasi kondisi ekonomi secara global. Harapan ideal seperti ini mungkin bisa terjadi apabila seluruh bangsa-bangsa di dunia bersatu padu dan bersinergi dalam suatu system global yang benar-benar menjamin situasi kondisi kondusif.
Banyak fenomena yang cukup penting terjadi dalam suatu zona tertentu di dunia ini. Keseimbangan antara besar tabungan dengan besarnya modal dalam suatu kegiatan usaha maupun non usaha, kecendrungan pada umumnya orang-orang memperlakukan modalnya, lebih memilih melakukan bisnis dari pada menabung. Ini salah satu fenomena:
Mengapa orang-orang yang memiliki uang lebih memilih bisnis dari pada menyimpan uang ?
Barangkali ada 1001 alasan yang lebih mendetail bagi sebagian orang yang sudah memahami hal ini. Namun pada tulisan kali ini akan diuraikan beberapa alas an yang cukup penting, berikut ini :
Bisnis :
Putaran uang biasanya lebih cepat.
Sebagai ajang proses pembelajaran dalam usaha.
Outputnya uang bisa menjadi berkali lipat dari modal awalnya.
Mendapatkan peluang-peluang baru yang lebih prospek untuk dijalankan.
Mendapatkan relasi-relasi dan teman-teman bisnis yang semakin banyak.
Mendapatkan kepercayaan public yang lebih baik, dan menjadikan prestise tersendiri.
Bisa mendapatkan keuntungan yang melebihi tingkat bunga uang yang berlaku pada bank tertentu.
Melalui bisnis dapat memutar dan mengelola modal sendiri.
Bisnis menjadi kepentingan sebagai prioritas utama yang mesti dijalankan.
Ada tantangan dan resiko yang cukup mengasyikkan dinikmati oleh orang-orang optimis dalam bisnis.
Menyimpan Uang:
Putaran uang sangat lambat.
Hampir tidak ada proses pembelajaran dalam pengalaman berbisnis.
Nilai nominal uang bisa berkurang dalam periode waktu yang cukup lama.
Jarang mendapatkan relasi-relasi dan teman-teman baru yang relevan dengan kegiatan usaha.
Sangat jarang mendapatkan penghargaan public karena menyimpan uang tak banyak yang mengetahui.
Mendapatkan tingkat bunga yang relative rendah sesuai bunga bank yang berlaku di suatu wilayah.
Tidak ada tantangan yang dilalui, tetapi masih ada resiko kerugian pada suatu periode waktu.
Menabung kebanyakan dilakukan oleh orang-orang yang pasif dan memilih relative aman dari resiko.
Uang atau modal diputar atau dikelola oleh lembaga atau perusahaan tempat menyimpan uang.