Terapi dan Pengobatan Osteoporosis (kerapuhan tulang)
Melakukan Terapi dan pengobatan osteoporosis bertujuan untuk meningkatkan
kepadatan tulang untuk mengurangi retak tambahan dan mengontrol rasa sakit.
Untuk terapi dan pengobatan osteoporosis sebenarnya memerlukan suatu tim yang
terdiri dari multidisipliner minimal antara lain departemen bedah, departemen
penyakit dalam, departemen psikologi, departemen biologi, departemen obstetri
dan ginekologi, departemen farmakologi.
Penyakit osteoporosis selain mempengaruhi tubuh, juga mempengaruhi kondisi psikis penderitanya terutama akibat patah tulang sehingga terapi dan pengobatan osteoporosis pun melibatkan spesialis kejiwaan. Tidak hanya itu, departemen kedokteran olahraga juga diperlukan dalam terapi dan pengobatan osteoporosis.
Penyakit osteoporosis selain mempengaruhi tubuh, juga mempengaruhi kondisi psikis penderitanya terutama akibat patah tulang sehingga terapi dan pengobatan osteoporosis pun melibatkan spesialis kejiwaan. Tidak hanya itu, departemen kedokteran olahraga juga diperlukan dalam terapi dan pengobatan osteoporosis.
Dalam mempertahankan kepadatan tulang, tubuh memerlukan persediaan kalsium
dan mineral lainnya yang memadai, dan harus menghasilkan hormon dalam jumlah
yang mencukupi (hormon paratiroid, hormon pertumbuhan, kalsitonin, estrogen
pada wanita dan testosteron pada pria).
Karena itu Departemen gizi klinik juga memiliki peranan dalam terapi dan
pengobatan osteoporosis. Spesialis gizi klinik dapat membantu menjaga agar
asupan gizi penderita osteoporosis terutama kalsium dan vitamin D tercapai agar
penyerapan kalsium dari makanan dan pemasukan ke dalam tulang berlangsung
optimal.
Secara progresif, tulang meningkatkan kepadatannya sampai tercapai kepadatan
maksimal (sekitar usia 30 tahun). Setelah itu kepadatan tulang akan berkurang
secara perlahan. Oleh sebab itu, kepadatan tulang harus dijaga sejak masih muda
agar saat tuanya tidak menderita osteoporosis.
Semua wanita, terutama yang menderita osteoporosis, harus mengkonsumsi
kalsium dan vitamin D dalam jumlah yang mencukupi. Wanita pasca menopause yang
menderita osteoporosis juga bisa mendapatkan estrogen (biasanya bersama dengan
progesteron) atau alendronat (golongan bifosfonat) yang bisa memperlambat atau
menghentikan penyakitnya.
Pria yang menderita osteoporosis biasanya mendapatkan kalsium dan tambahan
vitamin D, terutama jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tubuhnya tidak
menyerap kalsium dalam jumlah yang mencukupi.Jika kadar testosteronnya rendah,
bisa diberikan testosteron.
Pada kolaps tulang belakang disertai nyeri punggung yang hebat, diberikan
obat pereda nyeri, dipasang supportive back brace dan dilakukan terapi fisik.
Penjepit punggung mungkin penting untuk mendukung vertebra yang lemah dan
operasi dapat memperbaiki bweberapa keretakan. Pengobatan hormonal dan flouride
dapat membantu. Penyakit osteoporosis yang disebabkan oleh gangguan lain dapat
dicegah melalui pengobatan yang efektif pada gangguan dasarnya, seperti terapi
kortikosteroid.
Menangani Patah Tulang Osteoporosis
Menangani Patah Tulang Osteoporosis
Pada kasus Patah tulang osteoporosis yang paling sering terjadi adalah pada
patah tulang vertebra (tulang punggung), tulang leher femur dan tulang gelang
tangan (patah tulang Colles). Adapun frekuensi patah tulang leher femur adalah
20% dari total jumlah patah tulang osteoporosis.
Dari semua patah tulang osteoporosis, yang paling memberikan masalah
dibidang morbiditas, mortalitas, beban sosisoekonomik dan kualitas hidup adalah
patah tulang leher femur sehingga bila tidak diambil tindakan untuk mengatasi
penyakit osteoporosis diperkirakan pada tahun 2050 jumlah patah tulang leher
femur di seluruh dunia akan mencapai 6,26 juta dan lebih dari separuhnya di
Asia.
Patah tulang karena osteoporosis harus diobati. Patah tulang panggul
biasanya diatasi dengan tindakan pembedahan. Patah tulang pergelangan biasanya
digips atau diperbaiki dengan pembedahan. Operasi ini dilakukan oleh spesialis
bedah tulang (orthopaedi). Setelah operasi, penderita harus menjalani
fisioterapi untuk memulihkan kemampuan tulang yang pernah patah.
Biaya tatalaksana patah tulang osteoporosis di Inggris tercatat 942 juta
poundsterling per tahun dan cenderung meningkat. Di Amerika, tatalaksana patah
tulang osteoporosis diperkirakan mencapai 10-15 milyar dolar pertahun.
Sayangnya, belum ada yang meneliti berapa jumlah biaya pengobatan yang
dikeluarkan di Indonesia.
Penatalaksanaan patah tulang osteoporosis memerlukan biaya yang sangat besar
sehingga sebaiknya mencoba untuk mencegah agar jangan sampai terjadi patah
tulang pada penderita osteoporosis.
Ada dua macam pencegahan patah tulang osteoporosis yaitu dengan cara
non-farmakologis dan cara faramakologis. Cara non farmakologis atau tanpa
obat-obatan dengan memperbaiki dan meningkatkan mutu nutrisi dimana
diperhatikan asupan kalsium, vitamin D seumur hidup. Olahraga Tai-Chi ternyata
berguna untuk memperbaiki keseimbangan tubuh penderita osteoporosis.
Untuk lansia, penting untuk mencegah terjadinya jatuh di rumah/lingkungan
rumah karena hampir semua penderita patah tulang di rumah. Usahakan agar
faktor-faktor yang dapat mengakibatkan jatuh dihilangkan seperti lantai licin,
karpet longgar, keadaan tangga, pengobatan sedatif (membuat ngantuk).
Cara farmakologik menggunakan obat-obatan dimana yang paling sering dipakai
adalah obat golongan bifosfonat yang dikombinasikan dengan asupan kalsium dan
vitamin D. Obat-obatan lain seperti terapi sulih hormon, hormon paratiroid dan
kalsitonin dan SERM.
Latihan Fisik Mencegah & Mengobati Osteoporosis
Latihan Fisik Mencegah & Mengobati Osteoporosis
Senam Osteoporosis
Pada masalah kesehatan osteoporosis, latihan jasmani dilakukan untuk
mencegah dan mengobati penyakit osteoporosis. Latihan jasmani menggunakan beban
berguna untuk melenturkan dan menguatkan tulang. Latihan jasmani sebaiknya
dilakukan sejak muda dan terus dilanjutkan sampai tua.
Dr. Ade Tobing, Sp.KO mengenalkan latihan fisik yang baik, benar, terukur
dan teratur (BBTT). Latihan yang baik artinya latihan terbagi menjadi 3 sesi
yaitu pemanasan & peregangan selama 10-15 menit, latihan inti selama 20-60
menit,dan peregangan & pendinginan selama 5-10 menit.
Latihan yang benar artinya memberikan latihan yang sesuai dengan tingkat
kesehatan, tingkat aktivitas fisik dan tingkat kebugaran masing-masing individu
yang dapat diketahui pada saat pemeriksaan pra latihan. Hal ini bertujuan agar
masing-masing individu terjawab kebutuhannya yang berbeda dengan yang lain.
Latihan yang terukur artinya mengukur jumlah detak jantung per menit untuk
mengetahui intensitas latihan. Detak jantung per menit maksimum adalah 220
dikurangi usia. Satu hal yang tidak kalah penting adalah latihan yang teratur
dan berkesimabungan dari anak-anak sampai tua.
Latihan fisik (BBTT) bermanfaat tidak hanya dalam meningkatkan kekuatan dan
kelenturan tulang, tapi juga dapat meningkatkan keseimbangan, kebugaran
jantung-paru, dan dapat memelihara dan meningkatkan massa tulang.
Persatuan Osteoporosis Indonesia (PEROSI) bersama Persatuan Warga Tulang
Sehat Indonesia (PERWATUSI) telah mengembangkan senam osteoporosis yang untuk
mencegah dan mengobati osteoporosis. Sosialisasi mengenai senam osteoporosis
ini pun sedang dilakukan kepada masyarakat.Sumber : http://www.medicastore.com/osteoporosis/pengobatan_osteoporosis.html